Selamat datang Karjo Mania

Kamis, 27 Februari 2014

Seputar Fashion : Sejarah Blue Jeans & cara perawatanya

SEJARAH AWAL MUNCULNYA BLUE JEANS

Blue jeans merupakan fashion yang telah menjadi keseharian masyarakat modern di seluruh dunia.
Jeans memiliki sejarah panjang sebelum menjadi salah satu ikon budaya populer.
Asal Kata
Kata “jeans” diduga berasal dari setidaknya dua sumber. Pertama, jeans dianggap berasal dari kata Italia “Genoese”.
Genoese merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan pelaut dari Genoa, Italia, yang mengenakan kain biru berat pada abad ke 17.
Kedua, jeans diduga berasal dari kata Perancis, “serge de Nimes,” yang merupakan jenis kain berat dari NĂ®mes (“denim” berasal dari kata ini) yang terutama digunakan untuk pekerja di Inggris selama abad 19.
Perkembangan
Jacob Davis, seorang imigran dari Riga, Latvia, adalah seorang penjahit yang bekerja di Reno, Nevada.
Dia bereksperimen dan mencoba membuat berbagai pakaian dengan bahan dari “duck” dan “denim.”



Salah satu pelanggannya mengeluhkan pakaian buatan Davis kurang tahan. Memecahkan masalah tersebut, Jacob Davis menambahkan rivet pada celana buatannya.
Celana ini ternyata mendapat sambutan positif dan kian populer.
Khawatir perihal hak cipta, Davis berusaha mencari pendanaan untuk mematenkan penemuannya.
Paten
Levi Strauss adalah seorang imigran sukses dari Jerman dan menjalankan bisnis perdagangan di San Francisco, California.
Davis datang kepada Strauss membawa gagasan tentang “jeans. Levi Strauss setuju menanggung biaya paten asal Davis setuju membagi keuntungan sama rata.
Akhirnya jeans dipatenkan atas nama mereka berdua.
Istilah
Pada awalnya Levi Strauss berpikir istilah “jeans” tidak cocok disematkan atas produk mereka. Jeans menjadi populer sekitar tahun 1950-an saat semakin banyak anak muda mengenakannya.
Pada akhirnya celana denim ini mulai dikenal sebagai “Levi’s 501 jeans” dengan 501 merupakan nomer paten.
Fakta Menarik
Jacob Davis memiliki toko cerutu dan bir yang akhirnya tutup dan kemudian banting stir menjadi penjahit saat menemukan blue jeans
Cara merawat celana jeans


Pada harian The Wall Street Journal, Chiara membagi trik merawat jeans yang biasa dilakukannya. Ia biasa mengisi air dengan suhu ruangan ke bathtub sedalam 15 cm, lalu menambahkan dua sendok makan sabun cair. Kemudian ia merendam jeans-nya dalam posisi mendatar di dalam bathtub. Setelah 20 menit, ia menggantung jeans dan membiarkan airnya menetes hingga mengering. Jadi, jeans tidak digilas dan diperas. Dengan cara ini, jeans akan lebih awet ketimbang bila dicuci setiap minggu dengan mesin cuci.

Anda boleh saja tidak setuju dengan trik yang dilakukan Chiara ini. Untuk merawat jeans, masih ada beberapa cara yang disarankan pengamat fashion lain:

1. Pilih jeans yang bahannya berkualitas. Bahan jeans bervariasi tergantung mereknya, dan tidak mudah memilih mana yang bisa tahan hingga bertahun-tahun dan yang cepat rusak setelah dicuci dengan mesin cuci berulangkali. “Periksa bagian dalam ujung celana yang ada jahitan berwarnanya," saran Loren Cronk, pemilik Loren, toko jeans di Brooklyn, New York City. "Itulah tanda jeans yang tepinya ditenun."
Jeans seperti ini umumnya merupakan barang vintage, dan biasanya lebih awet daripada jeans buatan sekarang. Bahannya memang lebih tebal, sehingga lebih berat juga. Tak usah berharap banyak dengan jegging yang sekarang lagi ngetren; pasti umurnya juga jauh lebih pendek.

2. Bersihkan pada bagian yang bernoda dulu. Jeans tidak selalu harus dicuci seluruhnya. Kadang-kadang, membersihkan bagian yang ada nodanya bisa mencegah jeans berubah bentuk. Chiara menyarankan untuk mencoba membersihkan noda yang sulit dibersihkan dengan pembersih kaca. Anda juga bisa menggunakan sabun cuci tangan untuk menjaga area di belakang resleting tetap bersih dan wangi.

3. Balik bagian dalamnya keluar. Untuk mencegah warna jeans memudar, balik jeans Anda sehingga bagian dalamnya kini di luar. Gunakan air bersuhu ruangan untuk mencucinya. Jika warna jeans sudah keburu memudar akibat luntur, cuci jeans tersebut bersama dengan jeans lain yang warnanya masih kuat. Trik lain, versi Chiara, tambahkan sedikit cuka untuk mencuci. Cuka juga akan melindungi warna jeans.

4. Lindungi jeans dari penipisan dan koyakan. Jika jeans Anda rusak akibat penggunaan mesin cuci, hentikan dulu cara ini. Cronk menyarankan untuk menggunakan deterjen ramah lingkungan yang tidak menggunakan bahan pemutih. "Mencuci jeans tanpa sabun kadang-kadang juga akan membersihkannya tanpa merusak bahannya," katanya.

5. Pelihara bentuk aslinya. Hal yang paling merusak bentuk jeans adalah saat Anda mengeringkannya di pengering mesin cuci. Jika Anda berniat mengeringkannya di situ, pastikan mesinnya di-set dalam aturan low.

Memindahkan jeans yang masih lembab dan langsung menggantungnya sampai kering lebih disarankan. Hal ini akan mencegah jeans menjadi berkerut, menyusut, dan memelihara bentuk aslinya sebelum dicuci. Begitu jeans kering sempurna, gantung jeans di dalam lemari (tidak melipatnya).
Untuk jeans dengan bahan yang stretch, yang berlaku adalah kebalikannya. Memasukkannya ke dalam pengering dalam waktu lama justru akan memelihara kelenturannya. Namun jangan meninggalkannya di dalam pengering terlalu lama. Ingatlah bahwa siklus pengeringan ini akhirnya tetap akan mengurangi elastisitas bahannya. Bila Anda ingin jeans kering lebih cepat, angin-anginkan dulu jeans, baru masukkan ke dalam pengering selama 10 - 15 menit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar